Breaking News
Kebudayaan Dayak,
Nama Ransa tidak diketahui jelas apa maknanya. Walaupun di dalam bahasa Kenyilu ransa itu berarti pohon sagu. Namun orang Ransa tidak tahu menahu apakah ada hubungan antara pohon sagu dengan nama suku mereka ini. Jika dilihat dari bahasa yang mereka tuturkan, bahasa orang Ransa ini sangat mirip dengan bahasa Melahoi. Persamaan bahasa kedua subsuku ini misalnya untuk menyatakan ke sana, mereka sama-sama mengatakan ko kot. Untuk mengatakan tadi malam, kedua bahasa ini sama-sama mengatakan malap onte.
Masyarakat Dayak Ransa bermukim di dalam wilayah Kecamatan Menukung, terutama di dua desa, yaitu Desa Nanga Siyai dan Laman Mumbung. Kampung-kampung tempat suku ini bermukim jauh berada di daerah daratan dan kalau mau mengunjunginya maka harus di tempuh dengan berjalan kaki selama beberapa jam dan bahkan bisa mencapai beberapa hari untuk mencapai kampung yang terjauh.
Ada beberapa sungai tempat mereka ini bermukim. Yang terbesar adalah Sungai Mahola. Akan tetapi, sungai yang merupakan anak dari Sungai Ella Hulu ini tidak bisa dilayari, karena merupakan sungai kecil saja.
Tempat bermukimnya Dayak Ransa yang berjumlah 2.049 jiwa ini adalah berdekatan dengan masyarakat Kenyilu. Menurut penduduknya, kelompok mereka ini memang sudah berada di daerah ini dan bahkan sekarang mulai turun ke arah pantai, terutama di Kota Menukung. Namun mungkin saja kasus yang sama seperti pada orang Limbai dan Kenyilu itu terjadi juga pada suku Ransa bahwa mereka berasal dari daerah sekitar Kota Sintang.
Copyright © Kebudayaan Dayak. Developed by: Kebudayaan Dayak |RSS Feed |Hubungi Kami |Online: 5 |Hits: 1205 / 1589543
2 Komentar
08 April 2015 - 18:03:21 WIB
08 April 2015 - 18:07:08 WIB
Form Komentar Berita